Sabtu, 12 Maret 2011

Sjejarah Perkembangan Mental

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat.

Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.

Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.

Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.

Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:

  1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
  2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
  3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
  4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.

William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Dasar dan Tujuan Mempelajari Kesehatan Mental

Kesanggupan seseorang untuk hidup rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental. Kesehatan mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya.

Pemahaman terhadap kesehatan mental yang wajar memestikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental, seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation), pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety), dan cara membela diri.

Motivasi adalah keadaan psikologis yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan dengan dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan pada sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Kedua, motivasi sekunder (psikologi) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ manusia.

Pertarungan psikologis adalah terdedahnya (tercegahnya) seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya yang mendorongnya kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah satu hal tersebut.

Kerisauan, secara umum, adalah pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas. Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya debaran jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.

Cara membela diri merupakan cara yang dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.

Mempelajari kesehatan pada berbagai ilmu itu pada prinsipnya bertujuan sebagai berikut:

  1. Memahami makna kesehatan mental dan faktor-faktor penyebabnya.
  2. Memahami pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penanganan kesehatan mental.
  3. Memiliki kemampuan dasar dalam usaha peningkatan dan pencegahan kesehatan mental masayarakat.
  4. Meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan mengurangi timbulnya gangguan mental masyarakat.

Konsep Sehat

Pengertian Konsep Kesehatan

Kesehatan itu menurut saya, orang yang sehat secara fisik maupun psikologis,dan dapant melakukan hal yang positif,dan kesehatan itu di tunjang dengan beberapa factor lingkungan seperti udara,air,makanan dan minuman,istirahat,emosi,dan olahraga

1. Udara

Setiap saat kita menghirup udara karena tubuh kita memerlukan oksigen untuk bekerja. Itulah mengapa biasanya di daerah pegunungan tubuh kita akan terasa lebih segar karena tubuh dapat maksimal mendapatkan oksigen yang di perlukan sehingga mempengaruhi kerja metabolisme tubuh kita.


2. Air
Tubuh kita juga sangat memerlukan air untuk dapat bekerja. Jika tubuh kita kekurangan air akan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Penyakit kencing batu misalnya, salah satu penyebabnya adalah karena organ kandung kemih kita kekurangan air untuk dapat melarutkan zat garam yang ada di dalam tubuh sehingga terjadi pengendapan.

3. Makanan dan minuman
Makanan dan minuman yang memenuhi kecukupan nutrisi sangat di butuhkan oleh tubuh. Karena masing masing organ tubuh kita memerlukan kandungan nutrisi dan zat tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Itulah mengapa kita di anjurkan agar dapat mengkonsumsi makanan sehat yang cukup nutrisi setiap hari. Tapi apakah setiap hari kita bisa menjalankan hal tersebut ?

4. Istirahat
Istirahat yang cukup juga sangat di perlukan oleh tubuh. Karena beberapa organ tubuh kita juga perlu untuk istirahat bekerja pada waktu tertentu. Itulah mengapa kita merasakan sangat tidak nyaman bahkan sulit berkonsentrasi jika kita kekurangan waktu untuk tidur setiap harinya.

5. Emosi
Keseimbangan emosi sangat berpengaruh bagi kesehatan. Di beberapa Negara maju seperti di Eropa bahkan telah di teliti ada beberapa kasus penyakit yang di timbulkan oleh kadar stress yang tinggi dari pengidapnya. Banyak sekali organ tubuh yang terganggu pada saat emosi kita tidak seimbang.

6. Olahraga
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, mungkin kata-kata itu sudah lama sekali pernah kita dengar. Kita olahraga sangat penting bagi tubuh, olahraga yang rutin dan teratur dapat menurunkan kadar kolesterol, kadar gula darah dan lainnya. Pertanyaannya apakah kita bisa meluangkan waktu untuk berolahraga 20 menit sehari ? Seminggu sekali? Sebulan sekali? Atau bahkan setahun sekali ?

Keoribadian Sehat

Kepribadian Sehat Menurut Psikoanalisa

Dalam psikologi dikenal berbagai macam mazhab dengan teorinya yang berbeda-beda, begitu juga dengan pengertian kepribadian yang normal berbeda-beda pada tiap mazhab.

Menurut Psikoanalisa:
Kepribadian yang normal (sehat) adalah :

1) Kepribadian yang sehat menurut Freud adalah jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah

2) Hasil dari belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan

3) Terdiri dari Id , Ego , Super ego
- Id mempresentasikan dunia batin pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar seperti kebutuhan makan, minum, seks, dan agresifitas.
Dalam Id terdapat dua jenis energi yang saling bertentangan dan sangat mempengaruhi kehidupan individu, yaitu insting kehidupan dan insting mati. Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan, dan dalam pemuasannya Id selalu berupaya menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan (prinsip kesenangan atau Pleasure Principle).

- Ego merupakan energi yang mendorong untuk mengikuti prinsip kenyataan. Ego menjalankan fungsi pengendalian agar upaya pemuasan dorongan Id itu realistis atau sesuai dengan kenyataan


- Super Ego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan.

individu akan menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
1). Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain.

2). Tingkat prasadar (preconscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajari, dan lain-lain.

3). Tingkat tidak disadari (unconscious level)Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu. Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain. Tingkat tidak disadari inilah yang merupakan objek studi psikoanalisa

Kepribadian Sehat Menurut Behaviorisme

Behavioristik pada dasarnya berpegang pada keyakinan bahwa banyak perilaku manusia merupakan hasil suatu proses belajar dan karena itu, dapat diubah dengan belajar baru. Behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan tentang martabat manusia, yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi bercorak psikologis, yaitu :
1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. Manusia mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah. Berdasarkan bekal keturunan atau pembawaan dan berkat interaksi antara bekal keturunan dan lingkungan, terbentuk pola-pola bertingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas dari kepribadiannya.
2. Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri,menangkap apa yang dilakukannya, dan mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri.
3. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru melalui suatu proses belajar.
4. Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya pun dipengaruhi oleh perilaku orang lain.
Prinsip dasar behaviorisme:

1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak

2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.

3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.

4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.

Behavioristik di pengaruhi oleh stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif.
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.