CBIS Computer Basic Information System
Informasi
Informasi adalah pesan
(ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens
dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan
dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan.
Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal
berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara
yang mempengaruhi suatu negara dari sistem
dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang
berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi Namun demikian, istilah ini memiliki
banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan
konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy,
Persepsi, Stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi,
dan rangsangan
mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan
tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau
diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan
dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan
fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer,
informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian
ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan
dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi
adalah data yang telah diberi makna melalui
konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft
Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di
dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara
angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga
menjadi punya makna dan manfaat.
Informasi adalah data yang diproses
lebih jauh sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai “nilai
pengaruh” atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang
akan datang (Davis dan Olson,1985).
informasi
dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
·
Informasi
harus akurat dan jelas,
Yaitu informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang
disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain
tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.
·
Up
to date (Tepat
waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima tidak terlambat karena
informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak mempinyai nilai.
·
Informasi
harus relevan,
Yaitu informasi itu diterima bagi orang yang membutuhkan atau bermanfaat bagi
yang menerimanya.
John Burch dan Gary Grudnitsky
(1986) mendefinisikan informasi sebagai berikut: informasi adalah data yang
telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan.
Menurut George H. Bodnar (1980): informasi adalah data yang berguna.
Barry E. Cushing (1974): informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya.Dapat di ambil kesimpulan bahwa informasi adalah:
Menurut George H. Bodnar (1980): informasi adalah data yang berguna.
Barry E. Cushing (1974): informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya.Dapat di ambil kesimpulan bahwa informasi adalah:
*)Data yang diolah
*)Menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
*)Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity) *)Digunakan untuk pengambilan keputusan Kualitas informasi dapat berpengaruh terhadap kemampuan pengambilan keputusan untuk menggunakan substansi informasi dalam pembuatan keputusan yang tepat. Kualitas informasi meliputi unsur:
*)Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity) *)Digunakan untuk pengambilan keputusan Kualitas informasi dapat berpengaruh terhadap kemampuan pengambilan keputusan untuk menggunakan substansi informasi dalam pembuatan keputusan yang tepat. Kualitas informasi meliputi unsur:
a. Relevan: informasi yang
relevan berkaitan dengan sejauh mana informasi dapat membuat perbedaan untuk alternatif
pengambilan keputusan.
b. Akurat: keakuratan informasi
berkaitan dengan ketepatan dan keandalan informasi tersebut, sehingga informasi
yang akurat berarti bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan pemakai
informasi.
c. Tepat waktu: ketepatan waktu sebuah informasi berhubungan dengan kapan informasi tersebut tersedia.
d. Ringkas: keringkasan sebuah informasi berarti informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail.
c. Tepat waktu: ketepatan waktu sebuah informasi berhubungan dengan kapan informasi tersebut tersedia.
d. Ringkas: keringkasan sebuah informasi berarti informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail.
e. Kejelasan: informasi yang
jelas menunjukkan tingkat kemampuan informasi untuk dapat dimengerti oleh
pemakainya.
f. Dapat diukur (quantify
ability): berhubungan dengan konsep pengukuran informasi–informasi yang dapat
diukur akan menambah nilai informasi tersebut.
g. Konsisten: konsistensi sebuah
informasi berhubungan dengan kemampuan informasi untuk dibandingkan dengan
informasi sejenis dengan waktu yang berbeda.
SISTEM
Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Sebuah sistem adalah sekelompok
dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (commom purpose)
(James A. Hall, 2001: 5). Menurut Mulyadi (1999) didefinisikan
sebagai kelompok unsur yang erat berhubungan satu sama lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan sistem secara keseluruhan
dapat tercapai apabila setiap subsistem dapat mencapai tujuan
operasionalnya masing-masing. Informasi adalah data yang diproses
lebih jauh sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai “nilai
pengaruh” atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang
akan datang (Davis dan Olson,1985). John Burch dan Gary
Grudnitsky (1986) mendefinisikan informasi sebagai berikut: informasi adalah
data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan.
Sistem Informasi Manajemen merupakan
sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar
sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya.
Sistem Informasi Manajemen berbasis
komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
DATA
Data adalah catatan atas
kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahas alatin
yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini
adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka,
kata-kata, atau citra. Menurut LIA KUSWAYATNO Data adalah
kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa
angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya. Data
adalah nilai yang mendeskripsikan dari suatu objek atau kejadian.
CBIS Computer Basic Information System
Computer Based Information
System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan
untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa
yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan
suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan
tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi
yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat
dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan
keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin majudan bersaing dilingkungan
yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban
yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat
menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
sistem Informasi “berbasis
komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
Saat ini sistem informasi merupakan
isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena
tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam
mengkoordinasi sub unit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian
tersebut untuk mencapaitujuan perusahaan.
Sistem informasi dikembangkan untuk
tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Skema Sistem
Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor
(Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work
Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi
Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian
rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara
tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan
kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office
Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen
(Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi
(Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction
Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem
Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa
fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
EVOLUSI
A. Fokus awal pada data Selama
paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi
para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi
akuntansi. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah
pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP)
dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
B. Fokus baru pada informasi Tahun
1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
C. Fokus revisi pada pendukung
keputusan. Sistem pendukung keputusan (Decision support system) = sistem
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb.
Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis
apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar