ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan
dalam peningkatan aktivitas motorik
anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak
bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang
tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
ADHD
adalah suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder
(sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (ketidakberesan kecil di
otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak),Hyperkinesis (terlalu
banyak bergerak/aktif) dan Hyperactif (hiperaktif).
ADHD ialah
menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau
gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif,dan impulsif yang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.
FAKTOR
Beberapa
ahli menyatakan bahwa faktor yang sangat berperan dalam timbulnya ADHD adalah
faktor genetik.Selainitu gejala ADHD juga dikaitkan dengan lingkungan nonshared
(nongenetic), termasuk alkohol dan asap rokok selama kehamilan. Rokok yang
mengandung nikotin bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen)untuk janin
dalam kandungan Namun ada teori lain yang mengasumsikan konsumsi gula atau zat
aditif yang berlebihan sebagai penyebab ADHD.Selain itu asupan gizi, hormonal
dan disfungsi metabolism bisa menjadi penyebab ADHD.
Gejala
ADHD sudah dapat dilihat sejak bayi,seperti sensitive suara dan cahaya,
menangis dan suka menjerit dan sulit tidur.Sulit makan ASI dan minum ASI. Tidak
suka digendong, bahkan seringkali membenturkan kepala dan sering marah yang
berlebihan (temper tentrum).Gejala yang sering terlihat pada anak yang lebih
besar, sulit berkonsentrasi(rentang konsentrasi pendek), sangat aktif dan
selalu bergerak, impulsif, cenderung penakut dan terlihat tidak percaya diri.
Pada beberapa anak terlihat sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.
Untuk mempermudah diagnosis pada ADHD harus memiliki tiga gejala utama yang nampak pada perilaku anak, yaitu: Inatensi (kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian) Hiperaktif (perilaku yang tidk bisa diam) Impulsive (kesulitan untuk menunda respon/dorongan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak sabar)
Untuk mempermudah diagnosis pada ADHD harus memiliki tiga gejala utama yang nampak pada perilaku anak, yaitu: Inatensi (kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian) Hiperaktif (perilaku yang tidk bisa diam) Impulsive (kesulitan untuk menunda respon/dorongan untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak sabar)
Sistem
pakar
Sistem
pakar adalah suatu program
komputer yang mengandung pengetahuan
dari satu atau lebih pakar
manusia
mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan
oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan
1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem
pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis
informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas
masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung
dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian
tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini
memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
Struktur Sistem Pakar
Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:
Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.)
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.
Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut.
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.
Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Database)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4.
Antarmuka Pemakai
(User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem. Hubungan antar komponen penyusun struktur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem. Hubungan antar komponen penyusun struktur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Sumber
2.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ciri%20ciri%20adhd&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCMQFjAB&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload%2F127-PSIKOLOGI-ABNORMALANAK%2Fpsikologi_abnormal_a_slide_attention_deficit_hyperactivity_disorder.pdf&ei=0_-VUK83zf2sB6GggMAN&usg=AFQjCNE3FxtQOD6CfwT9pNPMx9vjxATmrQ
5.http://medicastore.com/penyakit/3319/Attention_DeficitHyperactivity_Disorder_ADD_ADHD.html
7. Sugiarmin, M & Baihaqi
,MIF. 2006. Memahami dan Membantu Anak ADHD. PT.
Bandung: Refika Aditama.
8.Russell A.Barkley, Phd ,2000 .Toking Charge of ADHD
8.Russell A.Barkley, Phd ,2000 .Toking Charge of ADHD
9. Baihaqi dan Sugiarmin. 2006. Memahami
dan Membantu Anak ADHD. Bandung:
PT. Refika Aditama
11. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195405271987031-MOHAMAD_SUGIARMIN/ADHD.pdf
13.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=sistem%20pakar&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCUQFjAB&url=http%3A%2F%2Fukyku.files.wordpress.com%2F2008%2F02%2Fsistem-pakar-3.doc&ei=UFaWULS4GsXtrAfXqYG4AQ&usg=AFQjCNFEO85voUjS6IDIi7ATrXMkM3yCTg
14.Kusrini.S.Kom.2006.Sistempakar Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:C.V
Andi OFFSET
15.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=sistem%20pakar&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CEYQFjAG&url=http%3A%2F%2Fwsilfi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4339%2FM1_Pengenalan_SP%255B1%255D.pdf&ei=UFaWULS4GsXtrAfXqYG4AQ&usg=AFQjCNErnQTpbzq-BedcbvfIH7KtPjsIdA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar